INKLUSI DAN EKSKLUSI
Soal
1
Dalam sebuah bisokop
terdapat 25 orang yang menyukai film horor, 13 orang menyukai film romantis dan
8 orang diantaranya menyukai film horor dan romantis. Berapa orang terdapat didalam
bioskop tersebut?
a.
20
b.
30
c.
40
d.
50
Penyelesaian:
Misalkan A himpunan orang
yang menyukai film horor dan B himpunan orang yang menyukai film romantis.
Himpunan mahasiswa yang menyukai kedua film tersebut dapat dinyatakan sebagai
himpunan (A∩B).
Banyaknya orang yang menyukai salah satu film tersebut atau keduanya dinyatakan
dengan (A∪B).
Dengan demikian
n(A∪B) = n(A) + n(B) – n(A∩B)
= 25 + 13 - 8
= 30
Jadi, terdapat 30 orang
didalam bioskop tersebut.
Soal
2
Dalam sebuah kelas
terdapat 25 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah matematika informatika dan 35
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah algoritma dan pemrogramanan, dan 10
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah matematika informatika dan algoritma dan
pemrograman. Ada berapa mahasiswa didalam kelas itu jika setiap mahasiswa mengikuti
mata kuliah matematika informatika, algoritma dan pemrograman, atau
kedua-duanya?
a.
20
b.
30
c.
40
d.
50
Penyelesaian:
Misalkan A adalah
banyaknya mahasiswa yang mengikuti mata kuliah matematika informatika dan B
menyatakan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah algoritma dan pemrograman. Maka
AB merupakan himpunan mahasiswa yang mengambil kedua mata kuliah tersebut.
Banyaknya mahasiswa didalam kelas itu yang mengambil mata kuliah matematika
informatika, algoritma dan pemrograman, atau kedua-duanya adalah
n(A∪B) = n(A) + n(B) - n(A∩B)
= 25 + 35 - 10
= 50
Ini berarti, terdapat
50 mahasiswa didalam kelas yang mengambil mata kuliah matematika informatika, algoritma
dan pemrograman, atau kedua-duanya.
Soal
3
Di sebuah jurusan terdapat
334 mahasiswa tingkat 2. Dari sekian banyak mahasiswa tersebut, 187 di
antaranya mengambil mata kuliah statistika, 173 mengambil mata kuliah struktur
data, dan 79 mengambil mata kuliah statistika dan struktur data. Berapa banyak
mahasiswa yang tidak mengambil mata kuliah baik dalam statistika maupun
struktur data?
a.
51
b.
52
c.
53
d.
54
Penyelesaian:
Untuk menentukan
banyaknya mahasiswa tingkat 2 yang tidak mengambil mata kuliah statistika
ataupun struktur data, kurangilah banyaknya mahasiswa tingkat 2 dengan
banyaknya mahasiswa yang mengambil mata kuliah statistika, struktur data dan
keduanya. Misalkan A merupakan himpunan semua mahasiwa tingkat 2 yang mengambil
mata kuliah statistika, dan B adalah himpunan mahasiswa yang mengambil mata
kuliah struktur data. Maka n(A)=187, n(B)=173, dan n(A∩B)=79. Banyaknya
mahasiswa tingkat 2 yang mengambil mata kuliah statistika, struktur data, atau
keduanya adalah
n(A∪B) = n(A) + n(B) – n(A∩B)
= 187 + 173 - 79
= 281
Ini artinya terdapat
sebanyak 334–281 = 53 mahasiswa tingkat 2 yang tidak mengambil mata kuliah statistika
ataupun struktur data.
Soal
4
Di sebuah kantin terdapat
24 mahasiswa yang memilih menu A, 17 memilih menu B, 11 memilih menu C, 6
memilih menu A dan B, 8 memilih menu A dan C, 9 memilih menu B dan C, dan 4 memilih
menu A, B dan C. Berapa banyak mahasiswa yang terdapat didalam kantin tersebut?
a.
33
b.
34
c.
35
d.
36
Penyelesaian:
Misalkan A adalah
banyaknya mahasiswa yang memilih menu A, B menyatakan mahasiswa yang memilih
menu B dan C menyatakan mahasiswa yang memilih menu C. Maka A∩B∩C merupakan himpunan
mahasiswa yang memilih ketiga menu tersebut. Dengan demikian
n(A∪B∪C)
= n(A) + n(B) + n(C) - n(A∩B)
- n(A∩C)
- n(B∩C)
+ n(A∩B∩C)
= 24 + 17 + 11 - 6 – 8 – 9 + 4
=
33
Jadi, terdapat 33 orang
di kantin tersebut.
Soal 5
Berapa banyak bilangan
bulat positif yang tidak melampaui 1000 yang habis dibagi oleh 7 atau 11?
a.
200
b.
210
c.
220
d.
230
Penyelesaian:
Misalkan
P himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 dan
Q himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 11. Dengan
demikian P∪Q
adalah himpunan bilangan bulat positif tidak meiampaui 1000 yang habis dibagi 7
atau habis dibagi 11, dan P∩Q
himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 dan
habis dibagi 11.
Jadi, terdapat 220 bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 atau habis dibagi 11.
Soal 6
Berapa banyak bilangan bulat positif yang tidak melampaui 1000 yang habis dibagi oleh 5, 7 atau 11?
a. 375
b. 376
c. 377
d. 378
Penyelesaian:
Misalkan P himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5, Q himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7, dan R himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 11. Dengan demikian P∪Q∪R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5 atau 7 atau 11, dan himpunan P∩Q∩R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5, 7 dan 11. Himpunan P∩Q adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5 dan 7, P∩R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5 dan 11, dan Q∩R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 dan 11.
Jadi, terdapat 376 bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5, 7 atau habis dibagi 11.
Soal 6
Berapa banyak bilangan bulat positif yang tidak melampaui 1000 yang habis dibagi oleh 5, 7 atau 11?
a. 375
b. 376
c. 377
d. 378
Penyelesaian:
Misalkan P himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5, Q himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7, dan R himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 11. Dengan demikian P∪Q∪R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5 atau 7 atau 11, dan himpunan P∩Q∩R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5, 7 dan 11. Himpunan P∩Q adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5 dan 7, P∩R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5 dan 11, dan Q∩R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 dan 11.
Jadi, terdapat 376 bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5, 7 atau habis dibagi 11.
PIGEONHOLE
Soal
1
Sebut dan jelaskan
aplikasi dari pigeonhole?
Jawab:
Aplikasi
Pada Permasalahan Relasi
Prinsip pigeonhole
dapat diaplikasikan dalam berbagai permasalahan relasi. Misalkan ada pertemuan
yang dihadiri oleh 50 orang. Dari 50 orang tersebut, ada beberapa yang kenal
satu sama lain. Kita dapat membuktikan bahwa dalam ruangan tersebut pasti ada
dua orang dengan jumlah kenalan yang sama menggunakan prinsip pigeonhole.
Dengan mengasumsikan satu orang tidak mempunyai kenalan sama sekali, jumlah
maksimum kenalan satu orang adalah 48. Maka, anggap jumlah kenalan dari 0
sampai 48 sebagai sarang burung merpati, dan anggap 50 orang yang hadir pada
pertemuan tersebut sebagai merpatinya. Berdasarkan prinsip pigeonhole,
setidak-tidaknya akan ada dua orang yang
mempunyai jumlah kenalan yang sama. Begitu pula jika kita asumsikan
masing-masing orang yang hadir pada pertemuan tersebut mempunyai setidaknya
satu kenalan, sehingga maksimum jumlah kenalan dari seseorang adalah 49. Jika
dianggap jumlah kenalan dari 1 sampai 49 sebagai sarang burung merpati dan 50
orang yang hadir pada pertemuan tersebut sebagai merpatinya, tetap
setidak-tidaknya ada dua orang yang mempunyai jumlah kenalan yang sama.
Aplikasi prinsip
pigeonhole dalam relasi cukup berguna dalam mengaproksimasi kebutuhan minimal
yang harus disiapkan dalam hal tertentu. Misalkan suatu perusahaan kereta api
mempunyai statistik jumlah
pengguna 500 setiap harinya. Jika
ada 20 lintasan kereta api yang berbeda, maka berdasarkan prinsip pigeonhole
minimal ada 25 pengguna dengan lintasan kereta api yang sama. Maka dari itu,
minimalnya perusahaan kereta api tersebut menyediakan kereta api yang mempunyai
daya tampung 25 pengguna untuk setiap jurusan untuk memenuhi kebutuhan minimal
tiap lintasan. Namun demikian, dalam prakteknya, prinsip pigeonhole memang
tidak dapat diterapkan semudah itu.
Aplikasi
Pada Sains Komputer
Salah satu aplikasi
prinsip pigeonhole pada sains komputer adalah pada hash collision. Sebagai
informasi, algoritma hash mengubah suatu data apapun ke dalam bentuk data lain.
Hal ini dilakukan dengan memproses data tersebut dalam suatu formula matematika
kompleks untuk menghasilkan hash unik bagi setiap potongan data. Umumnya, hash
yang dihasilkan memiliki bit yang sama untuk setiap algoritma hash yang sama.
Jika data yang diproses lebih kecil dari bit minimal hash yang akan dihasilkan,
maka algoritma hash yang bersangkutan akan menambahkan junk data untuk mengisi bit yang
tidak terpakai. Hash collision terjadi apabila dua data atau lebih
menghasilkan hash yang sama. Menggunakan prinsip pigeonhole, hash collision
merupakan hal yang tidak terhindarkan, terlebih jika data yang di hash
berukuran besar. Hal ini dikarenakan hash yang tersedia lebih sedikit daripada
potongan data yang diproses. Anggap hash sebagai sarang burung merpati dan
potongan data yang diproses sebagai burung merpati. Maka, pasti ada hash yang
merepresentasikan lebih dari satu potongan data.
Aplikasi yang kedua
adalah pada kompresi data. Kompresi data adalah proses memampatkan suatu data
apapun ke dalam bentuk dengan ukuran yang lebih kecil. Dengan prinsip
pigeonhole, dapat dibuktikan tidak mungkin ada algoritma kompresi yang dapat
selalu berhasil memampatkan data menjadi lebih kecil. Hal ini dikarenakan
ukuran yang lebih kecil berarti bit yang lebih sedikit, sehingga jika hasil
kompresi dianalogikan dengan sarang burung merpati, jumlah sarang burung
merpati selalu lebih sedikit daripada merpatinya (yaitu data yang akan diproses
dengan algoritma kompresi).
Aplikasi
Pada Permasalahan Numerikal
Prinsip pigeonhole
mampu menyelesaikan beberapa permasalahan numerikal. Contohnya adalah
permasalahan divisibilitas. Dengan
prinsip pigeonhole, kita mampu
membuktikan bahwa pasti ada
dua angka dalam n angka yang
selisihnya habis dibagi angka n-1 dengan n bilangan bulat positif ≥ 2. Kita
ambil contoh n = sepuluh, sehingga dalam sepuluh angka yang diberikan ada
minimal dua angka dengan selisih habis dibagi sembilan. Sisa dari pembagian
suatu angka dengan sembilan juga berjumlah sembilan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, dan 8. Jika sisa dari pembagian suatu angka dengan sembilan tersebut kita
analogikan sebagai sarang burung merpati dan sepuluh angka yang diberikan kita analogikan sebagai merpati, maka dalam sepuluh angka tersebut
minimal ada dua angka yang mempunyai sisa yang sama dari pembagian terhadap
sembilan. Dua angka inilah yang bila diselisihkan selisihnya akan habis dibagi
sembilan.
Aplikasi
Pada Teori Ramsey
Secara umum, teori
Ramsey membahas distribusi subset elemen dalam suatu set elemen. Teori Ramsey
merupakan extremal combinatorics yang memberikan jumlah objek jika kumpulan objek tersebut harus memenuhi kondisi tertentu. Berikut adalah
permasalahan yang dapat memberikan gambaran
mengenai teori Ramsey: dalam suatu grup yang terdiri dari enam orang,
hubungan antara sepasang orang dapat berupa pertemanan ataupun permusuhan;
buktikan bahwa ada setidaknya tiga orang yang saling berteman atau tiga orang
yang saling bermusuhan. Misalkan A merupakan salah satu dari keenam orang
tersebut, maka setidaknya tiga orang dari lima orang selain A bermusuhan atau
berteman dengan A (sesuai prinsip pigeonhole). Anggap B, C, D berteman dengan
A. Maka, jika dua dari B, C, D berteman, akan terbentuk tiga orang yang saling berteman.
Sebaliknya, jika tidak, maka akan terbentuk tiga orang yang saling bermusuhan.
Bila dikaitkan dengan permasalahan tersebut, bilangan Ramsey dengan notasi
R(m,n) merupakan jumlah minimum orang yang diperlukan untuk menghasilkan m
orang yang saling berteman atau n orang yang saling bermusuhan. Berdasarkan
solusi dari permasalahan tersebut, R(3,3) = 6.
Soal
2
Adakah keterkaitan
antara permutasi, kombinasi dan pigeonhole.? Jelaskan!
Jawab:
Keterkaitan antara
permutasi, kombinasi dan pigeonhole tentu saja ada. Kenapa dikatakan demikian
karena metode ini dapat menujukkan banyaknya suatu susunan yang dapat dibentuk
dari suatu kumpulan objek yang berbeda dalam suatu tempat, baik yang dipilih
seluruhnya atau sebagian. Dengan demikian, metode ini dapat mencari objek dalam
suatu tempat dan dapat menentukan banyaknnya objek yang berhubungan dengan
prinsip Pigeonhole.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar